Video Profil AVAIL

Selasa, 03 Januari 2012

Kanker Serviks, Kanker Mulut Rahim

KANKER SERVIKS



 Kanker leher rahim (serviks) merupakan kanker pembunuh perempuan no dua di dunia setelah kanker payudara.Di indonesia, kanker leher rahim bahkan menduduki peringkat pertama. Kanker serviks yang sudah memasuki stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka relatif cepat. Serviks atau leher rahim/mulut rahim merupakan bagian ujung bawah rahim yang menonjol keliang sanggama (vagina). Kanker leher rahim berkembang secara bertahap, tetapi progresif.




Faktor Resiko/Penyebab

Ada beberapa faktor yang dapat meningakatkan resiko terjadi kanker serviks, antara lain adalah :

1. Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.

Faktor ini merupakan faktor resiko utama.semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar resikonya untuk terkena kanker serviks.Berdasarkan peneletian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar dari pada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun.

2. Berganti-ganti Pasangan Seksual
Perilaku seksual berupa gonta-ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin.penyakit yang ditularkan seperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. Resiko terkena kanker serviks menjadi 10 kali lipat pada perempuan yang mempunyai pasangan seksual 6 orang atau lebih. Disamping itu, virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi faktor pendamping.

3. Merokok
Perempuan merokok memiliki resiko 2 kali lebih besar besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.penelitian menunjukkan, lerndir serviks pada perempuan merokok mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada didalam rokok. Zat-zat tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping itu merupakan ko-karsinogen infeksi virus.

4. Penggunaan Kontrasepsi Oral Jangka Panjang 
Menggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV. 

5. Kehamilan Yang Sering / Terlalu Banyak Anak
Studi-studi menyarankan bahwa melahirkan banyak anak-anak dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV.

6. Penyakit Menular Seksual
Wanita-wanita yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker leher rahim. Juga, seorang wanita yang telah mempunyai hubungan seksual dengan seorang pria yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker leher rahim. Pada kedua kasus-kasus, risiko mengembangkan kanker leher rahim lebih tinggi karena wanita-wanita ini mempunyai risiko infeksi HPV yang lebih tinggi dari rata-rata.

Kenali Tanda-tandanya

Pada fase prakanker, sering tidak ada gejala atau tanda-tanda pada stadium atau tingkat awal kanker. Namun, gejala kanker sreviks dapat ditemukan ketika kanker sudah pada tahap akhir,  berikut gejala-gejala kanker serviks yang timbul pada tahap akhir :
• Keputihan atau keluar cairan encer dari Vagina.
• Pendarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi pendarahan yang abnormal.
• Timbulnya pendarahan setelah masa menopause.
• Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah.
• Timbulnya gejala-gejala anemia bila terjadi pendarahan kronis.
• Timbulnya nyeri panggul (Pelvis) atau perut bagian bawah bila ada radang panggul.Bila nyeri berada didaerah pinggang kebawah,kemungkinan terjadi hidronefrosis.Selain itu,bisa juga timbul nyeri ditempat-tempat lainnya.
• Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah (recktum), terbentuknya fitsel vesikovagina atau rektovaginal,atau timbul gejala-gejala akibat metastasis jauh.